aku bukan ranting yang patah
oleh semilir angin sepoi-sepoi
aku adalah tebing karang
yang menantang ombak menerjang
antara kita.....
garis lingkaran itu,
telah bersinggungan dan beririsan
telah terbangun ruang
dan taman bunga yang berwarna-warni
untuk kita berdua
membagi duka, tawa, canda
meredakan dera dan perihnya luka
tak kuhiraukan lagi
atap bumi akan runtuh
ombak badai akan menerjang
aku akan tetap berjalan
sampai gerhana itu datang
menembus batas cakrawala
menerjang kabut dan awan
terbang menggapai langit
menyelam ke dasar lautan
menemukan mutiara hati mu***
Minggu, 03 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kerasnya karang bukan rumah hantu bagi air yang menitik, tapi peraduan pengantin dewa-dewi. Patahnya ranting bukan kubur bagi dedaunan yang menatap panasnya matahari, melainkan hidup bagi kuncup sedang mekar. Jika begitu, haruskah kau cerabut pepohonan itu...
BalasHapus